Sabtu, 14 Maret 2015

Laporan Praktikum Kartografi Desain Nama-nama Geografi dan Tata Letak Peta

PRAKTIKUM ACARA 2
DISAIN NAMA – NAMA GEOGRAFI
DAN TATA LETAK PETA

BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
              Kartografi didefinisikan sebagai gabungan dari seni , ilmu dan teknik dalam pembuatan  ( penggambaran ) peta. Dimana ilmu digunakan sebagai simbol yang digunakan, seni sebagai penghalusan ( pewarnaan gambar ) dan teknik sebagai cara penggunaan dan tingkat ketelitian. Dalam kartografi ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan. Seiring dengan pengertian itu, banyak dari kita pasti sangat menginginkan untuk dapat membuat peta dengan teknik – teknik khusus yang telah dipelajari, dimana peta tersebut berfungsi sebagai media informasi, dan sistem komunikasi.
              Peta adalah alat peraga dimana melalui alat peraga itu , seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain. Ide yang dimaksud adalah hal – hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikannya itu melalui matanya.
              Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang pemetaan mengalami kemajuan yang sangat baik dan pesat. Pengumpulan data – data geografis secara manual diperkuat dengan teknologi seperti foto udara, foto satelit, radar dan sebagainya. Begitu juga dalam penyusunan peta, kartografi manual kini banyak dibantu dengan komputerisasi sehingga banyak dijumpai peta – peta digital.
              Namun demikian, meski kemajuan dan perkembangan di bidang pemetaan telah mengalami kemajuan terutama dengan penggunaan sistem komputerisasi, hal tersebut tidak   peta dengan cara – cara tangan/ peta analog. Analog masih sangat dibutuhkan keberadaannya, untuk itu penyalinan peta tetap harus dilakukan dikarenakan peta analog tetap menampilkan dan menjaga tingkat keakuratan penggambaran peta yang lebih baik.
              Peta menggunakan simbol – simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan suatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuatnya dan membacanya. Peta merupakan teknik komunikasi yang tergolong dalam cara grafis, dan untuk efisiennya kita harus mempelajari dengan baik atribut – atribut / elemen – elemen dasarnya,seperti jgua pada cara – cara komunikasi yang lain.
        Alasan mengapa sebuah peta harus didisain secara menarik  dan penggunaan / penentuan tata letak peta dengan memperhatikan keseimbangan dalam ukuran huruf, tipe huruf agar mudah dibaca dan tidak membingungkan bagi para pemakai peta. Selain itu juga dapat menyentuh perasaan tertarik ( sensible ) si pembaca.

B.   WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Waktu         : tanggal 31 Maret & 7 April 2011
Tempat       : gedung FKIP baru ruang 2.02

C.   TUJUAN
Adapun tujuan dalam praktikum acara kedua ini adalah :
1.    Melatih keterampilan mahasiswa (saya ) dalam merancang dan mendisain nama – nama geografi dan tata letak peta/ informasi tepi ( marginal information ) dalam komposisi yang benar.







BAB II
TEORI

A.   LANDASAN TEORI
              Kartografi merupakan bagian dari ilmu geografi yang berhubungan dengan pemetaan. Hal ini berkaitan erat dengan sistem komunikasi antara si pembuat peta dan si pengguna peta. Untuk menyampaikan berbagai informasi, baik berupa informasi grafis maupun informasi atribut, diperlukan media yang tepat untuk menyampaikannya, yaitu dengan menggunakan peta sebagai media komunikasi dalam bentuk hardcopy maupun dalam bentuk softcopy.
          Peta-peta ini nantinya dapat digunakan sebagai data dan dokumen baik secara aktual maupun secara periodik untuk memberikan informasi geografis suatu wilayah. Dalam kartografi, baik sebagai salah satu bagian dari ilmu geografi dan dokumen ilmiah, kartografi juga merupakan teknik dan pengetahuan untuk menunjukkan suatu fenomena geografis pada suatu daerah yang dipilih dan digeneralisasi. Peta menurut ICA adalah suatu gambaran unsur - unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan.
              Sedangkan nama-nama geografi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam penyajian sebuah peta, baik itu peta Topografi maupun Tematik. Nama-nama geografi ini perlu dicantumkan dalam peta karena nama ini dipakai sebagai identifikasi suatu perujudan, walaupun sebetulnya nama sendiri bukan dari muka bumi. Penepatan nama-nama geografi ini harus tepat dan benar agar mudah dibaca dan tidak membingungkan bagi pengguna peta. Untuk itulah dibuat aturan-aturan penempatan beserta tipe huruf yang digunakan dalam mewakili sesuatu kenampakan. Prinsip penulisan huruf untuk nama-nama geografi adalah sebagai berikut:
1.    Wilayah administrasi dan nama tempat, biasanya berwarna hitam tetapi biasa juga dengan warna lain.
2.    Nama bentuk relief seperti pegunungan, bukit ditulis dengan miring /italic dengan warna hitam.
3.    Nama perairan / perujudan air dengan tipe italic / miring dengan warna biru, dan lain – lain.
Jadi dalam lettering/nama – nama geografi,tipe huruf, spasi penempatan, dan warna mempunyai makna terkait dengan perwujudan unsur geografinya. Para ahli (kartografer) membuat kesepakatan, untuk membuat tulisan (lattering) pada peta sebagai berikut :
a) Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang penduduk setempat                                            .
b) Nama jalan yang ditulis harus sesuai dengan arah jalan tersebut.
c) Nama kota ditulis dengan 4 cara, yaitu :
·         Dibawah symbol kota
·         Diatas symbol kota
·         Disebelah kanan symbol kota
·         Disebelah kiri symbol kota

Sebelum membuat/mengambar peta, perlu diketahui terlebih dulu tata letak peta, yaitu struktur atau bagian-bagian yang ada pada suatu peta. Tata letak suatu peta (Map layout) merupakan pengaturan data spasial dari berbagai macam elemen peta. Penentuan tata letak peta atau komposisi peta harus mempertimbangkan tata cara yang dapat menyentuh perasaan dan juga unsur keindahan perlu diperhatikan. Tata letak yang betul akan menjadikan penampilan peta secara keseluruhan menjadi lebih menarik salah satu faktor utama yang diperhatikan adalah adanya keseimbangan dalam tata letak informasi tepi. Ukuran huru (text), tipe hurup (style) mempunyai peranan pula dalam komposisi tata letak informasi tepi ini. Oleh karena itu besar kecilnya hurup sangat perlu dipertimbangkan secara tepat.

B.   ALAT DAN BAHAN

Ø  Alat :
·         Rapidograph ( berbagai ukuran )
·         Sablon
·         Drwing pen ( berbagai ukuran )
·         Pinsil warna
·         Penggaris 15cm, 30cm, dan 60cm
·         Pinsil HB
·         Penghapus
·         Dan alat tulis lain

Ø  Bahan :
·         Gambar atau peta yang akan disalin
·         Kertas Kalkir




C.   CARA KERJA

1.    Berdasarkan kertas guide yang telah di berikan oleh dosen untuk keperluan praktikum ini rekatkan kertas kalkir diatasnya dengan menggunakan selotip.
2.    Amati dengan teliti kenampakan – kenampakan yang ada seperti sungai, jalan dan rel kereta api.
3.    Mulailah menggunakan rapido saat proses penyalinan.
4.    Perhatikan lagi saat menggunakan rapido , bedakan ukuran rapido yang dipakai untuk menarik garis sungai, jalan dan rel kereta api agar terlihat perbedaan diantara ketiganya.
5.    Menggunakan ukuran rapido yang berbeda dapat lebih menambahkan keindahan juga mudah untuk dipahami dan dibaca.
6.    Berilah imformasi di samping peta ( judul, skala, legenda, gratikul, orientasi, sumber data nama penyusun, tahun pembuatan ) dengan susunan yang seimbang sesuai dengan ruang yang ada,
7.    Mulailah menyalin peta dengan teliti, terutama kenampakan titik, garis dan areal dengan memperhatikan rapido atau drawing pen berukuran apa saja yang digunakan, di bedakan dengan peta pandu yang disalin.






BAB III
PEMBAHASAN

A.   ANALISA HASIL PRAKTIKUM

·         Ketelitian penggambaran disain nama – nama geografi dan tata letak peta adalah acara kedua pada praktikum Kartografi Dasar ini. Pada acara II yaitu ketelitian penggambaran peta ini dititik beratkan pada ketelitian dan pemahaman kenampakan peta.
·         Pada praktikum kedua ini mahasiswa ( kami ) ditugaskan untuk lettering  and lay-out map atau dengan kata lain mendisain nama – nama geografi dan tata letak peta yang dipakai sebagai identifikasi suatu perwujudan. Hal ini dilakukan agar timbul rasa tertarik saat si pemakai peta membacanya.
·         Pada saat proses penarikan garis – garis seperti sungai, rel kereta api, dan jalan kita harus memperhatikan jenis ukuran rapido yang kita gunakan. Usahakan ketiga symbol tersebut menggunakan ukuran rapido yang berbeda agar terlihat lebih indah dan menarik.
·          Disain nama – nama tempatnya pun harus diperhatikan, gunakan sablon yang berbeda ukuran pula.
·         Telitilah saat menggunakan sablon. Setiap sablon telah memiliki ukuran masing – masing. Gunakan sablon dan rapido dengan ukuran yang sama agar mata rapido tidak patah.
·         Berbeda dengan laporan acara pertama, pada acara kedua ini , cara mewarnai tidak langsung diatas kertas kalkir. Melainkan peta hasil disain di copy terlebih dahulu baru kemudian diwarnai.


B.   MANFAAT PRAKTIKUM

Adapun manfaat yang kami ( saya ) peroleh melalui praktikum acara kedua ini adalah :

  • Dapat melatih kita ( saya ) untuk ketelitian, kesabaran, dan kecermatan dalam pembuatan peta, karena bagus tidaknya  suatu peta tergantung pada seorang yang membuat peta kartografi.
  • Kami dapat melatih teknik kreasi pembuatan disain nama – nama geografi.
  • Kami dapat dengan mudah membaca suatu keadaan peta dengan membedakan antara sungai, jalan, dan rel kereta api.





a.   Kemudahan

·         Telah tersedianya alat dan bahan praktikum sehingga memudahkan dalam mengerjakan pembuatan peta.
·         Tersedianya buku panduan praktikum kartografi sehingga proses pembuatan peta sagat memudahkan mahasiswa/I yang sedang melakukan praktikum kartografi.
·         Pada saat mewarnai peta.


b.   Kesulitan

·         Menggunakan sablon saat pembuatan nama – nama tempat seperti kabupaten.
·         Menarik garis saat pembuatan bentuk sungai dan jalan yang sedikit lebih rumit.
·         Membedakan antara jalan dan sungai
·         Dalam praktikum kedua tingkat kesulitannya lebih tinggi dibandingkan dengan peraktikum pertama.
·         Membuat kotak legenda









BAB IV
KESIMPULAN

Tidaklah mudah dalam pembuatan sebuah peta hingga menghasilkan peta yang baik dan benar. Tahapan dalam membuat peta secara umum adalah:
  1. Perencanaan
  2. Pencarian dan pengumpulan data
  3. Pengolahan data
  4. Penggambaran atau penyajian
  5. Penggunaan peta
Simbol merupakan salah satu unsur peta yang sangat penting, simbol mempu memberikan nyawa pada peta sehingga peta menjadi lebih mudah dimengerti. Dalam pemberiannya, simbol dikelompokkan menjadi 2 jenis:
  1. Berdasar artinya terdiri dari simbol kualitatif dan simbol kuantitatif
  2. Berdasar atas bentuknya, terdiri dari simbol titik, simbol garis, dan simbol luas.
Dalam menggambar sebuah peta, sarat peta yang harus diperhatikan adalah bentuknya agar mendekati dengan bentuk sesungguhnya. Semakin teliti dan sering membuat diatas kertas karkil maka semakin mudah mengaplikasikannya.
Dalam melakukan peraktikum ini hal yang sangat dibutuhkan ketelitian yang sangat diutamakan pada pembuatan peta.
Penempatan nama – nama geografi   yang tepat dan benar dapat membuat si pemakai peta lebih mudah memahami dan tidak membingungkan. Agar peta mudah dibaca, ditafsirkan dan tidak membingungkan ada komponen-komponen yang harus dipenuhi, yaitu : judul peta, skala peta, legenda, orientasi ( tanda arah ), symbol dan warna, sumber dan tahun pembuatan peta dan lattering.











DAFTAR PUSTAKA

Irwanto.2011. panduan praktikum kartografi. Banda aceh: FKIP UNSYIAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar